Animations - welcome 006
Di Blog saya ini,semoga bermanfaat untuk semua.
Mohon Maaf bila ada kekurangan.
Bagi yang ingin mengirim Artikel,Foto,Berita/Info dan lainnya bisa kirim email ke : oon_tc125@yahoo.co.id
Kiriman Anda akan saya post disini.Terimakasih.
Terimakasih

Jumat, 08 Mei 2009


sedikit foto-foto waktu acara HIV/AIDS tahun lalu....

dimana kami mendatangai semua media cetak untuk ikut serta menandatangani spanduk
stop HIV AIDS.....

any where any time kalau mau melakukan " " jangan lupa gunakan alat ktontrasepsi....keep safety my bro....nikmat sesaat,nyawa jadi taruhan....

Selasa, 05 Mei 2009

Panduan Aman Berkendara Sepeda Motor

Mari Berkomitmen Untuk Mengendarai Sepeda Motor dengan Aman dan Nyaman
1. Pahami motor dan cara berkendara demi keamanan bersama.
2. Patuhi peraturan lalu lintas dan hormati pengendara lain.


Nyalakan Lampu Sepeda Motor Anda
Walau siang, nyalakan lampu sepeda motor anda supaya terdeteksi kendaraan lain.



Tips Memilih Pakaian
Pakaian berkendara bermanfaat untuk meminimalisasi cedera atau luka bila sewaktu-waktu pengendara jatuh dari motor.
1. Pilih jaket atau celana panjang yang mampu menutupi badan atau lengan secara menyeluruh.
2. Pakaian berkendara harus nyaman dan tidak boleh mengganggu gerak pengendara.
3. Hindari pakaian berkendara yang ketat.
4. Pilihlah jaket yang jahitannya rapat-rapat.


Tips Memilih Perlengkapan Berkendara



Jaket
1. Pilih yang ringan dan nyaman dipakai (tidak mengganggu gerak tubuh).
2. Tidak tembus angin.
3. Hindari memakai jaket dengan renda di sekitar lengan.
4. Pilihlah jaket yang jahitannya rapat-rapat.


Helm
1. Pilih yang sudah diakui oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).
2. Berwarna mencolok dan terang.
3. Hindari helm bekas terbentur benda keras, berbobot berat, terlalu sempit dengan kepala.


Kaca mata
1. Pilih yang ringan dan pas denga ukuran wajah.
2. Pandangan mata tidak terganggu.
3. Warna yang agak muda.


Sarung tangan
1. Pilih yang tidak mengganggu gerak jari anda.
2. Tidak menjadi kaku bila menyerap keringat.


Sepatu
Sepatu yang paling baik adalah jenis boot yang dibuat khusus untuk pengendara motor.
1. Pilih yang ada haknya.
2. Hindari sepatu bertali.
3. Pilih sepatu yang solnya tidak terlalu tebal.


Kemampuan pengendara lain memantau pengendara motor sesuai warna pakaiannya di malam hari.



Kondisi Pengetesan
Tes ini dilakukan dengan bantuan 20 orang (umur 31-46).
Hasil tes seperti grafik di atas.

Kenakanlah Helm



Helm Melindungi Kepala Pengendara
Penyebab kematian pengendara sepeda motor yang paling banyak ketika mengalami kecelakaan adalah benturan keras di daerah kepala dan wajah. Kami himbau kepada pengendara agar mengenakan helm ketika mengendarai sepeda motor tanpa alasan apa pun.

Kenakanlah helm khusus untuk mengendarai sepeda motor. Pakailah helm yang benar.
1. Hindari helm tanggung yang hanya menutupi sebagian kecil kepala (helm proyek).
2. Hindari memakai helm yang mengganggu pandangan mata.
3. Pastikan tali helm sudah terpasang dengan benar.
4. Gunakan hanya helm yang mempunyai standar dan kualitas.
5. Gunakan pelindung mata dalam berkendara.

Minggu, 03 Mei 2009

Panduan Aman Berkendara Sepeda Motor

Tips Berkendara di Jalan Menikung


1. Berkendaralah dengan normal
2. Naikkan ke gigi 2, tambah kecepatan bertahap
3. Naikkan ke gigi 3
4. Remlah sebelum memasuki tikungan
5. Turunkan ke gigi 2
6. Pandangan mata sejalan arah tikungan
7. Badan dan motor miring ke arah dalam tikungan
8. Tambah kecepatan bertahap, naikkan ke gigi 3

Kurangi kecepatan sebelum memasuki tikungan karena bila kecepatan berlebihan bisa berakibat kendaraan keluar jalur sehingga bertubrukan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan.

Tips Menikung
1. Sebelum memasuki tikungan kurangi kecepatan dengan engine brake dan dibantu rem depan dan belakang.
2. Memasuki tikungan, perhatikan permukaan jalan dan kerataannya, lalu cek kondisi lalu lintas. Tentukan kecepatan menikung.
3. Selama menikung, jaga kecepatan dan kemiringan sepeda motor anda. Pandangan harus ke depan.
4. Cek keamanan kondisi lalu lintas setelah keluar tikungan, kembali ke posisi berkendara seperti semula
5. Berkendaralah yang lurus.

Cara Menikung
- Pengendara dan sepeda motor harus selaras di tikungan
Menikung dengan sepeda motor bukan sekedar menggerakkan setang. Pengendara memiringkan sepeda motornya sambil menjaga keseimbangan sepeda motor dengan gaya gravitasi.

- Tikungan dan gaya geser
Secara fisika, saat objek benda menikung terjadi gaya geser ke luar. Oleh karena itu supaya menikung mulus, pengendara harus menjaga keseimbangan motor dari gaya geser keluar dengan gaya geser ke dalam. Cara menimbulkan gaya geser ke dalam, saat menikung sepeda motor agak dimiringkan sesuai kecepatan dan panjang tikungan. Bila keseimbangan ini tidak dijaga, sepeda motor akan bergeser keluar jalur atau bergeser ke dalam hingga terjatuh. Maka itu, penting sekali mengurangi kecepatan saat menikung. Saat menikung, hindari mengerem atau menambah kecepatan secara tiba-tiba karena akan membuat ban kehilangan traksi dan menyebabkan kecelakaan.

- Berboncengan sambil menikung
Ketika berboncengan, gaya geser keluar lebih besar bila dibandingkan ketika berdiri. Oleh karena itu, perlu kekompakkan pengendara dan pembonceng saat menikung. Pembonceng harus menyeimbangkan arah tubuh pengendara baik ketika pengendara mengerem maupun memasuki tikungan.

Tikungan dan Gaya Geser Keluar
3 prinsip gaya geser ke luar
1. Gaya geser ke luar 2 kali lebih besar dari kecepatan kendaraan.
2. Bila radius tikungan semakin pendek, gaya geser ke luar semakin besar.
3. Bila bobot kendaraan semakin besar, gaya geser ke luar semakin besar.


Panduan Aman Berkendara Sepeda Motor

Tips Pengereman

Perhatikan kondisi lalu lintas dan permukaan jalan di sekitar anda. Tutup gas, tarik tuas rem depan dan tekan pedal rem belakang, bisa juga sambil menurunkan gigi (engine brake) yang dilakukan secara mulus sehingga sepeda motor berhenti.
Rem sepeda motor dibagi menjadi tiga:
1. Rem depan yang difungsikan oleh tangan.
2. Rem belakang yang difungsikan oleh kaki (khusus scooter otomatis, rem belakang difungsikan oleh tangan).
3. Engine brake.

Kombinasi penggunaan ketiga jenis rem sepeda motor ini harus sesuai waktu dan tempatnya. Khusus sepeda motor dengan kopling manual, harus menarik tuas kopling sesaat sebelum sepeda motor berhenti.

Mengerem Pada Situasi Tertentu
Pada umumnya, sepeda motor memiliki rem depan dan rem belakang yang bergerak secara independen.
Tips pengereman
1. Pada dasarnya rem depan dan rem belakang difungsikan bersama-sama.
2. Rem depan lebih pakem dari rem belakang sehingga sepeda motor bisa dihentikan dengan jarak lebih singkat. Tetapi bila menarik tuas rem depan terlalu kuat, motor bisa terjungkal.
3. Rem belakang tidak sepakem rem depan sehingga sepeda motor butuh jarak lebih jauh untuk berhenti.
4. Engine brake sendiri efektif dalam kondisi permukaan jalan licin atau jalan menurun. (Pengendara yang bisa mengontrol hatinya, bisa mengontrol kendaraannya).

Pengereman bila berboncengan
Bila pengendara mengerem mendadak, akibatnya pembonceng terdorong ke depan dan mengganggu gerakan pengendara. Pembonceng harus merapatkan dengkulnya dan menekan kaki ke pijakan supaya tubuh pembonceng tidak terlalu membebani pengendara.
Tips pengereman
1. Pertama-tama jalankan sepeda motor dalam keadaan lurus. Kemudian rem.
2. Rem depan dan belakang difungsikan bersamaan.
3. Hindari rem dadakan.
4. Tekan pedal rem belakang berkali-kali untuk memberi isyarat kendaraan yang berada di belakang.
5. Sesaat sebelum sepeda motor berhenti, tekan tuas kopling (khusus motor kopling manual).




Mari manfaatkan tiga jenis pengereman secara maksimal



Point
1. Hindari mengerem ketika sedang menikung. Remlah sebelum memasuki tikungan
2. Di jalan basah, permukaan jalan sangat licin sehingga kendaraan yang direm membutuhkan jarak yang jauh untuk bisa berhenti. Oleh karena itu harap berkecepatan rendah di jalan basah.

Panduan Aman Berkendara Sepeda Motor




Kecepatan dan Jarak Henti

Bila pengendara sepeda motor ingin menghentikan kendaraannya, pengendara menarik atau menginjak pedal rem. Tapi kendaraan pastinya tidak akan langsung berhenti namun butuh jarak lebih jauh dari titik pengendara tadi mengerem. Jarak ini disebut jarak berhenti. Jarak berhenti artinya jarak yang dibutuhkan kendaraan untuk berhenti total.
(Rumus: Empty distance + Braking distance).

Empty Distance
Empty Distance adalah jarak saat dimana pengendara menyadari harus mengerem. Kalau diumpamakan sebagai waktu, maka empty distance berkisaran 1 detik.

Braking Distance
Braking Distance adalah jarak yang dibutuhkan kendaraan untuk berhenti total mulai dari pengendara mengoperasikan rem. Bila kecepatan kendaraan semakin cepat, braking distance akan semakin panjang.
Berarti waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk berhenti akan semakin lama. Selain itu braking distance juga tergantung pada kondisi permukaan jalan. Oleh karena itu pada kondisi jalan licin atau berpasirm pengendara diharap mengurangi kecepatan dan lebih berhati-hati.

Jarak Berhenti



Jaga jarak kendaraan anda dengan kendaraan di depan

Kondisi jalan

Jarak Ideal

Contoh

Permukaan jalan kering

0.5 x angka speedometer

100km/jam = 50m

Permukaan jalan menurun

1.5 x angka speedometer

100km/jam = 75m


Jarak Berhenti



Jenis Rem Sepeda Motor

Drum Brake
Berada pada bagian roda depan atau belakang. Di dalamnya terdapat brake shoe yang akan menekan dinding drum brake bila pengendara menarik tuas rem. Tekanan pada dinding menghasilkan gaya gesek sehingga kecepatan sepeda motor berkurang.

Disc Brake
Pada umumnya digunakan di bagian roda depan. Di dalam struktur disc brake terdapat disc pad. Disc pad mendapat tekanan dari caliper yang terdorong karena tekanan minyak rem. Akibat tekanan ini, disc pad bergesekan denga piringan rem.

Jenis Rem Sepeda Motor

Disc brake terdiri dari
- Master cylinder di setang
- Caliper di front fork
- Disc di wheel


Brake Drum
Komponen berputar bersama velg. Di dalamnya terdapat brake shoe



Kecepatan dan Daya Tubruk
Semakin tinggi kecepatan, semakin besar daya tubruk yang akan diterima. Ilustrasi di bawah bisa dijadikan patokan untuk memahami hubungan kecepatan dan daya tubruk.

Ilustrasi:
Tabel di bawah menggambarkan daya tubruk pada kecepatan:
- 60 km/jam = jatuh dari gedung lantai 5
- 70 km/jam = jatuh dari gedung lantai 7
- 90 km/jam = jatuh dari gedung lantai 10



Cara menurunkan / menaikkan standar

Cara Menurunkan



Cara Menaikkan



Posisi Mengendara yang Benar




Tipe Sport



Posisi Berkendara
Berkendara sepeda motor yang baik dan benar adalah dengan cara menjaga keseimbangan motor dengan tubuh pengendara. Posisi berkendara yang benar adalah posisi dimana pengendara mampu mengoperasikan sepeda motornya dengan leluasa dan tidak mudah capai.
7 Point Berkendara Yang Benar
1. Mata memandang luas ke depan hindari fokus hanya ke satu objek.
2. Bahu jangan kaku, rileks agar bisa tanggap di segala situasi.
3. Sikut jangan dilebarkan, lemaskan lengan supaya sikut turun.
4. Telapak tangan, genggap grip di tengah lemaskan pergelangan tangan supaya mudah digerakkan.
5. Pinggul pilih posisi duduk yang paling nyaman, jangan terlalu ke depan atau ke belakang. Coba gerakkan setang ke kanan kiri untuk mengecek gerakan tangan tidak terganggu. Kalau posisi duduk tidak nyaman, keseimbangan motor bisa terganggu.
6. Dengkul, jepit tangan tangki dengan dengkul. Ada kalanya menjepit tangki dengan kuat supaya saat melewati jalan rusak atau menikung supaya keseimbangan terjaga.
7. Kaki letakkan di pijakan kaki. Ujung kaki menghadap ke depan. Kaki harus horisontal dengan jalan. Pengereman dan pindah gigi menjadi mantap.






Panduan Aman Berkendara Sepeda Motor

Sepeda motor dilengkapi dengan bermacam fungsi untuk menunjang pengendara motor supaya sepeda motor mudah dioperasikan. Setiap fungsi mempunyai tugas masing-masing seperti rem atau mesin sehingga secara keseluruhan membentuk sistem sepeda motor.


Pengendara yang baik adalah pengendara yang mengetahui mekanisasi sepeda motornya sehingga mampu mengendarai secara aman.

Mekanisasi sepeda motor secara garis besar:
1. Mesin.
Mesin menghasilkan tenaga gerak karena terdiri dari komponen penyuplai bensin, sistem pengapian dan knalpot.
2. Komponen penggerak.
Tenaga yang dihasilkan mesin disalurkan ke roda belakang melalui kopling, transmisi dan rantai.
3. Komponen kendali.
Komponen kendali terdiri dari setang, fork depan dan ban.
4. Komponen rem.
Pengoperasian tuas dan pedal rem untuk mengurangi laju atau menyetop sepeda motor. Rem depan dan belakang saling berkolaborasi untuk menghentikan laju sepeda motor.
5. Komponen kelistrikan.
Terdiri dari aki, komponen lampu dan klakson. Komponen lampu sangat berfungsi selain memberi penerangan juga memberitahu pengendara lain mengenai posisi anda.
6. Komponen penting lain seperti ban, velg dan frame.